Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

K A B A R – G E M B I R A


Segala puji dan syukur, serta keagungan hanya millik Allahu Robbil Alamin, Allah yang mengatur alam semesta, satu-satunya illah yang pantas di ibadati, illah nya Adam, illah nya Nuh, illah nya Ibrahim, illah nya Musa, illah nya Daud dan Sulaiman, illah nya Isa/Yesus, dan illah nya Muhammad, serta Illah nya orang-orang yang diberi nikmat serta kepahaman untuk menegakkan Kalimatillah,

KABAR GEMBIRA …

Saahnya Sudah Dekat“
Saah, artinya Saat atau Waktu. Sehingga berarti waktunya telah dekat, pertanyaannya adalah waktu apa yang telah dekat …? adalah waktu tegaknya Dien Allah.

Dien adalah aturan atau sistem hidup menurut Allah, hukum Allah yang akan berlaku kembali di bumi Allah, sehingga kehidupan manusia kembali pada kehidupan yang diridhoi oleh Allah. Tegaknya kembali kekuasaan Allah (Kerajaan Allah) di muka bumi, berdirinya kembali Yerusalem (Darussalam) yang dulu pernah dibangun oleh Musa, Isa/Yesus, dan Muhammad sehingga kekuasaan Islam berjaya, dan manusia bisa beribadah secara total (kaffah) kepada Allah, bukan hanya menjalan ritualitas-ritualitas yang tidak jelas pengabdiannya.
Dengan kabar ini, Allah telah bersikap adil kepada umat manusia, bagaimana maksudnya?, dimana letak keadilannya? yaitu sebelum manusia di nyatakan ia di jalan yang benar atau salah, sebelumnya Allah telah menunjukkan jalannya kepada manusia.
QS Al-Balad (90) ayat 10
10.“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”,

Pada ayat tersebut dibuktikan sifat adil Allah. Allah akan menghukum manusia yang mengikuti jalan yang salah, dikarenakan sebelumnya manusia telah diberikan petunjuk berupa 2 jalan, Sirothol Mustaqim atau Shirotol Magdub.

Manusia yang selamat adalah manusia yang berusaha mencari jalan yang benar, dan ketika telah dijelaskan atau diarahkan dirinya pada jalan tersebut ia tetap konsisten di jalan tersebut, dan jalan tersebut adalah jalan yg pernah dilalui orang-orang yang dahulu Allah berikan nikmatNya,
QS Alfatiha (1) ayat 6-7
6.“Tunjukilah kami jalan yang lurus”
7.“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Jalan tersebut adalah jalan yg pernah dilalui Ibrahim, Nuh, Musa, Isa/Yesus dan Muhammad, dan itulah jalan yang benar. Mereka melaluinya dengan penuh perjuangan baik secara materi maupun secara fisik, mereka diuji dengan kelaparan, kesengsaraan, kesusahan, tapi mereka yakin mereka berada pada jalan yg benar karena Allah bersama mereka.

**(QS Al-Baqarah (2) ayat 214)
214.“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoyahkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.“

Dan sekarang pertanyaannya adalah layakkah kita masuk ke dalam jannah / surga Allah? padahal sebelumnya belum sampai ujian-ujian itu kepada kita. Saudaraku, janganlah kita main-main dalam memposisikan diri kita yg hidup di bumi Allah, janganlah merasa puas atau cukup terhadap ritualitas-ritualitas ibadah-ibadah yg sering kita kerjakan yang menurut kita sudah benar tetapi sebenarnya semua itu tidak ada nilainya dimata Allah jika kita tidak berada di jalan yang benar.

**(QS Al-Kahfi (18) ayat 103-105)
103.“Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
104.“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.“
105.“Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat."

Bacalah (Iqraa) keadaan saat ini, apakah Islam sekarang masih berjaya atau sudah roboh?, tentu saja jawabannya adalah telah roboh. Ummat islam sekarang ini tidak lagi ummat yang kokoh, tidak lagi ummat yang tauhid, keadaannya sekarang telah berpecah belah, masing-masing mementingkan golongan atau partainya sendiri, setiap golongannya merasa paling benar dan paling membanggakan, merasa golongannya adalah golongan Allah, mereka merasa berada di partai Allah, sementara Allah sendiri melarang kita untuk hidup bergolong-golongan atau berpartai partai. Ironis sekali jika kita perhatikan Ayat berikut QS:
QS Ar-Rum (30) ayat 31-32
31.“Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”
32.“Yaitu orang-orang yang memecah-belah dien mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."

Jelas sekali pada ayat tersebut dikatakan bahwa mereka yang bergolongan-golongan, hidup secara berfirqoh-firqoh adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah (Musyrikin), tapi kebanyakan golongan atau partai-partai islam tersebut tidak menyadari hal tersebut. mereka merasa sudah benar terhadap apa apa yang telah mereka bangun atau bentuk atau usahakan, baik berupa kubu-kubu, partai-partai, aliran-aliran. tanpa memandang kembali dari segi sejarah peradaban Islam, yang sebenarnya sudah dimulai sejak Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad. Karena bukan dengan cara seperti itu untuk memenangkan islam, untuk mentegakkan Dien Islam, untuk memberlakukan hukum Allah, dan jelas sekali cara tersebut adalah cara yang salah / Keliru.
Allah tidak menjamin sesuatu yang banyak itu benar, Allah tidak menjamin ajaran-ajaran nenek moyang (orang tua) kita adalah ajaran yang benar, dan Allah tidak menjamin jika kita mengikuti mereka kita juga akan berada pada jalan yang benar. tetapi Allah menjamin orang-orang yang mencari jalan yang benar dengan sungguh-sungguh maka ia akan diberikan ni’mat (berupa kepahaman akan wahyu) sebagai mana orang-orang terdahulu yang pernah Allah berikan ni’mat tersebut, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Dan hidayah akan turun kepada orang orang berlapang dada menerima keadaan dirinya yang sebenarnya.

**(QS Al-An’aam (6) ayat 116)
116.“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.”

**(QS Al-Baqarah (2) ayat 170
170.“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami”. “Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”
Pelajari kitab-kitab Allah secara objektif, Pelajari juga dari segi sejarahnya (sejarah global, jangan sejarah lokal/mazhab), jangan hanya sekedar dibaca dan menghitung amal-amal yang telah kita lakukan, atau merasa apa yang telah kita lakukan sudah baik atau benar, sehingga kita tidak tahu ada dimana posisi kita sebenarnya di "mata" ALLAH. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua dan kepada orang-orang yang mau berpikir.

Posting Komentar untuk "K A B A R – G E M B I R A"